Tuesday, August 28, 2012

KATA-KATA AMAT BERBISA


Diri ini mungkin tidak sempurna…
Tiada nilai di mata…
Tiada harga di hati…
Ia bukan permata…
Yang indah di mata…
Yang mahal di hati…
Hanyalah kaca umpama belian…
Retaklah ia jika terhentak…
Pecahlah ia jika terjatuh…

Setiap perbuatan mungkin menyakitkan hati…
Setiap tingkah laku mungkin melukakan jiwa…
Tapi ia hanya sekadar batuk di tangga…
Akan menghilang dek masa…
Terpadamlah dendam kerna kata…
Terikatlah hubungan mesra…

Tetapi …
Setiap kata-kata mempunyai bisa…
Yang mampu menghancurkan hati…
Dan mampu membunuh sesiapa saja…
Tajam ia bak pedang…
Siapa yang lemah pasti kecundang…                           
Jika ia tidak diselamatkan…
Ia pasti memakan diri…
Membinasakan hati tanpa henti…
Rosaklah hati dihitami dendam…

Seindah kata…
Secantik bahasa…
Suara hati mampu berkata…
Luahan dalam bicara…
Setiap bicara disusun kata…
Kerna Kata-Kata Amat Berbisa…


Thursday, August 16, 2012

BIDADARI DI MATA HATIKU

Di saat aku bersamamu…
Aku diterbangkan di alam percintaan…
Berdua di langit biru…
Kerna aku bahagia bersamamu…

Di saat aku berbicara denganmu…
Lidah ini menjadi kelu…
Pandangan ini tidak lari dari mata hitammu…
Kerna kamu terlalu cantik untukku…

Di saat aku kehilanganmu…
Aku hilang tumpuan…
Jiwaku menjadi resah…
Hatiku makin gelisah…
Duniaku menjadi suram…
Alamku menjadi gelap…

Sukar untuk aku mengatakan cinta…
Kerna ia terlalu awal…
Mungkin aku cuba untuk memiliki dirimu…
Mungkin aku cuba untuk mendapatkan hatimu…
Tapi aku mungkin tidak berharap apa-apa darimu…
Kerna aku tahu dirimu tidak akan dapat menerima diriku…
Hatimu mungkin sudah dimiliki…

Aku sedar aku tidak layak untuk dirimu…
Kerna aku tidak punya apa-apa yang bisa kamu miliki…
Mungkin hanya sekadar cinta yang kecil dimatamu…
Mungkin hanya sekadar sayang yang samar dalam pandangmu…
Mungkin hanya sekadar rindu yang tiada makna bagimu…
Aku tidak dapat memaksamu untuk memerimaku…
Kerna aku tahu sukar untuk kamu menjawab segala persoalan ini…
Tapi yang mesti kamu tahu…
Aku sangat menyayangimu…
Biarlah Yang Maha Esa yang menentukan segalanya…
Aku hanya mampu berserah…

Bagiku…
Kamulah bidadari…
Bidadari di mata dunia…
Bidadari di mataku…
Bidadari yang sentiasa berada dalam hatiku…
Bidadari yang sentiasa bermain dalam benak fikirkanku…
Kamu terlalu istimewa untukku…
Kerna kamu adalah Bidadari Di Mata Hatiku…


Sunday, July 15, 2012

PERJUANGAN SI BIDADARI UNTUK SI DIA


Mungkin senyumanku tidak bermakna bagimu….
Mungkin mataku hanya sekadar cermin mukamu…
Mungkin bicaraku hanya bunyian alam di telingamu…
Mungkin hadirku hanya mentari yang terbit di pagi hari…
Dan terbenam di kala senja…

Walaupun aku tahu aku tidak bermakna dalam hidupmu…
Aku berharap agar kamu bisa memelukku…
Agar aku bisa berasakan diriku selamat di dalam pelukanmu…
Dan berasakan kehangat cintamu…
Aku berharap agar kamu bisa mengenggam erat  tanganku…
Agar aku tidak kehilangan dirimu…
Aku berharap agar kamu bisa memberikan satu ciuman kepadaku…
 Agar aku berasakan cintaku dihargai…

Walaupun ia hanya sekadar harapan…
Bagiku…
Cinta yang hadir…
Bukan mudah untuk dimiliki…
Hati insan yang disayangi…
Bukan mudah untuk tembusi…
Hanya segunung harapan yang bisa kulakukan…
Aku tahu bukan mudah untuk memilikinya…
Hanya harapan menjadi tongkatku…
Agar aku bisa terus berdiri…
Walaupun berkali-kali rebah menghampap bumi…
Aku setia menanti…
Jatuhku…
Hanyalah main dunia….
Tidak semudah itu aku mengalah…
Selagi dengupan mengiring nafasku…
Selagi itu aku mencuba dan terus mencuba…
Janji yang menjadi bara dalam hatiku...
Membara dan terus membara…
Kerana ia adalah Perjuangan Si Bidadari Untuk Si Dia…


Saturday, June 23, 2012

HATIKU DI BUMI KENYALANG

Hiruk pikuk Metropolitan…
Bagai peperangan dalam peniagaan…
Peniaga berperang tidak mengira waktu…
Siang yang tiada malam…
Jalan yang tidak pernah lengang dari kenderaan..
Dunia yang serba moden…
Rakyatnya yang makin maju kehadapan…
Hingga lupa asal usul…
Berdiri pada bumi yang nyata…
Metropolitan menjadi pusat manusia…

Aku cuba cari sesuatu yang berbeza…
Aku tinggalkan dunia Metropolitanku…
Hadirlah aku di bumi kenyalang…
Kota yang maju dan terus maju…
Tradisi dan adat budaya…
Tidak pernah pudar dek zaman…
Pelbagai bangsa…
Keharmonian budaya…
Disatukan tanpa mengira agama…

Duniaku ibarat fantasi…
Berlayar aku meredah Batang Rejang…
Suasana yang indah…
Embun pagi yang segar…
Kicauan sang unggas yang permai…
Petikkan Sape yang merdu…
Irama Datun Julud telah membawa aku terbang…
Dalam ketenangan rimba…

Rimba yang bahari…
Hadirlah bidadari kayangan…
Melangkah mengikut irama…
Kelembutannya…
Bagai lalang yang ditiup bayu…
Alunan tangannya…
Bayangan kenyalang di senja hari…

Terpukau pada kelembutan Si Bidadari…
Hidupku bagai di alam fantasi...
Terbang bebas…
Berdua di langit biru…
Bahagianya tidak termadah…
Dialah Bidadariku…

Detik demi detik…
Masa berlalu pantas…
Semuanya hanya tinggal kenangan…
Kembaliku ke asal usulku…
Meninggalkan bidadari hidupku…
Kini duniaku di Metropolitan yang mencabar…

Aku sangat merinduinya…
Merindui jelingan manjanya…
Senyumannya…
Tawa riangnya…
Kelembutanya…
Telah membuatkan lidahku kelu tatkala berbicara…
Sejauh mana kita berpisah…
Tiada sempadan untuk kita bersama…
Kerna Hatiku Di Bumi Kenyalang…


Friday, June 15, 2012

DOSA SEMALAM YANG TIDAK TERAMPUN

Perjalananku mungkin terhenti…
Sesat dalam belukar dosa…
Yang gelap dari cahaya…
Aku yang buntu mencari jalan kebenaran…
Kini aku di ambang derita…
Terseksa akibat dosa semalam…
Cakrawala yang kini berpaling…
Tatkala kehadiranku dari pandangan…
Yang setia membenci diriku…

Kesalku mungkin tiada erti…
Hanya keampunan yang mampu kupohon…
Daripada Yang Maha Pengampun…

Langkahku mungkin buta dari kebenaran…
Meraba dalam kegelapan…
Mencari cahaya yang hilang dari pandangan…
Duniaku kini diambang kemusnahan…
Pintu hati ini telah tertutup untuk kebenaran…
Hanya doa yang mampu kupinta…
Daripada Yang Maha Esa…
Agar bisa membuka pintu hatiku lagi…
Untuk menerima kebenaran…

Siangku menjadi malam…
Cahaya bulan ditutupi awan...
Gelaplah duniaku…
Terbanglah rohku ke dunianya…
Tubuhku menjadi kaku…
Nafasku kini terhenti…
Tiada apa yang mampu aku lakukan…
Hanya menunggu kehadiran Yang Suci…
Untuk membawa kukembali…
Kepada pemilik yang mutlak…
Kesal tiada guna…
Hanya berharap kepada yang masih bersimpati…
Untuk membantu…
Kerna Dosa Semalam Yang Tidak Terampun…


Monday, May 28, 2012

MEMORI AKU DAN SI DIA

Dalam benak fikiranku…
Teringat aku…
Ketika pertama kali kami bertemu…
Aku hanya kaku membisu…
Hanya mampu melihat…
Si dia yang menjadi perhatian insan di sekelilingnya…
Aku ini hanya insan biasa…
Memilikinya jauh sekali…

Teringat aku…
Ketika kami berteman dahulu…
Aku sentiasa bersamanya dalam apa jua keadaan…
Si dia yang membimbing aku menuju kejayaan…
Dialah teman seperjuanganku…
Walaupun ia bukan milikku…
Tapi sekurang-kurangnya dialah teman suka dukaku…

Teringat aku…
Ketika kami melakar cinta…
Bagiku dialah bidadari hidupku…
Yang sentiasa menerangi kegelapanku…
Yang mekar dalam taman hatiku…
Janji setia menjadi ikatan yang digenggam erat…
Dialah insan yang paling aku sayang…

Teringat aku…
Pada senyumannya….
Tawa riangnya…
Pada matanya…
Jelingan manjanya…
Yang sentiasa membuatkan aku tersenyum…

Kini…
Semuanya telah berakhir…
Dunia yang berputar membawa masa…
Telah memisahkan kami berdua…

Kini…
Si dia telah dimiliki…
Hati ini mungkin kecewa…
Tapi aku bersyukur…
Atas kesempatan yang telah diberikan…
Kesempatan untuk mencintainya…
Kesempatan untuk memilikinya…
Walaupun hanya sementara…
Tapi ia amat bermakna dalam hidupku…
Aku sangat merindui kenangan bersamanya…
Aku sangat menyayanginya…
Tapi aku sanggup merelakan ia pergi…
Bagiku mencintai tidak semestinya dapat memiliki…
Memiliki tidak semestinya dapat mencintai…
Biar ia menjadi Memori Aku dan Si Dia…



Sunday, April 22, 2012

DETIK TERAKHIRKU BERSAMAMU

Sayangku…
Jika ini yang terakhir…
Izinkan aku untuk menatap wajahmu…
Jika ini yang terakhir...
Izinkan aku untuk mencium wangianmu…
Jika ini yang terakhir…
Izinkan aku untuk melihat senyuman manjamu…
Agar aku lebih tenang menantikan detik perpisahan ini…

Aku tahu…
Hidupku tidak lama lagi…
Jika nafas terhenti…
Izinkanlah aku pergi…
Jika tubuh rebah…
Janganlah engkau menangis…
Kerna ia ketentuan dari Ilahi…

Terima kasih atas segalanya…
Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan…
Bersyukurku kepada yang Maha Esa...
Kerna telah memberi aku peluang untuk hidup di dunia ini….
Dan memberi peluang kepadaku untuk mencintaimu…

Senyumanmu…
Tawa riangmu…
Jelingan manjamu…
Membuatkan aku bahagia…
Kenangan bersamamu…
Adalah kenangan terindah dalam diari hidupku…
Walaupun ia hanya sementara…
Tetapi ia amat bermakna dalam hidupku…

Sayangku…
Jika ini detik terakhir aku bersamamu…
Izinkan aku untuk memeluk tubuhmu…
Agar aku dapat merasakan kehangatan cintamu…
Kerna tubuh ini mulai dingin…
Pandangan mata ini mulai kabur…
Jika degupanku terhenti…
Maka carilah penggantiku…
Dan ubatilah lukamu…
Agar engkau gembira lagi…
Dan selepas aku pergi…
Harapanku agar engkau bahagia…
Dan doakanlah kesejahteraan atas pemergianku...

Maafkan aku…
Jika ada tuturbicaraku yang menyakiti hatimu…
Maafkan aku…
Jika ada perbuatanku yang melukakan perasaanmu…
Maafkan aku…
Kerna tidak dapat bersamamu lagi…
Untuk selama-lamanya…
Kerna ini adalah Detik Terakhirku Bersamamu…


Wednesday, April 11, 2012

AKU HANYA TEMAN PENAMU

Kamu…
Awak…
Dikau…
Tiada yang semanis peristiwa…
Hanya kenangan kita bersama…
Tiada yang sepahit duka…
Hanya perpisahan kita berdua…
Walaupun ia hanya sementara…
Tapi ia amat bermakna dalam hidupku…

Senyumanmu…
Tawa riangmu…
Jelingan manjamu…
Tidak mungkin aku lupakan…
Setiap saat aku mengingatmu…
Setiap detik aku merinduimu…
Setiap denyutanku, aku menyayangimu…
Setiap nafasku, aku mencintaimu…
Walaupun kita tidak bersama…
Tetapi aku tetap mencintaimu…

Bagiku…
Mencintai tidak semestinya dapat memiliki…
Memiliki tidak semestinya dapat mencintai…
Hanya doaku yang mengiringi perjalananmu…
Agar kamu bahagia disampingnya…
Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan…
Terima kasih kerna telah membuka kunci pintu hatiku…

Kegembiraanku mungkin tidak mampu dibicarakan…
Tapi aku lebih gembira melihat kebahagiaanmu…
Aku lebih terseksa melihat penderitaanmu…
Biarlah kenangan bersamamu…
Menjadi diari manis kehidupanku…
Yang mampu tertulis di jurnalku…
Kerna Aku Hanya Teman Penamu…


Monday, March 26, 2012

PUISI AIR MATA BIDADARI

Senyumannya…
Tawa riangnya…
Jelingan manjanya…
Kelembutannya…
Dialah bidadariku…

Dia hadir dalam cahaya…
Di bawah pelangi…
Di dalam embun pagi…
Di balik mentari…

Dia…
Insan yang paling istimewa dalam hidupku…
Bidadari di taman hatiku…
Gadis yang hadir dalam duniaku…
Dunia ini sangat istimewa bagiku…
Kerna…
Hanya aku dan dia…
Berdua di langit biru…
Hidupku di alam fantasi…
Kebahagiaanku di alam realiti…

Detik demi detik berlalu pantas…
Dunia berputar membawa masa…
Kegembiraan hanya sementara…
Kini ia makin berliku…
Dalam rintihan hujan…
Dia menahan kesakitan…
Dia menanggung derita…
Dia menelan duka…
Dia tidak mampu untuk berbicara…
Tubuhnya kaku membisu…
Hanya butiran manik jernih saja yang sentiasa membasahi pipinya…
Keperitannya tidak mampu digambarkan dengan kata-kata…
Mata ini tidak mampu melihat deritanya…
Diri ini tidak mampu menahan sebaknya…
Hati ini hanya mampu berserah kepada yang Maha Esa…
Agar dapat kembalikan ia seperti sedia kala…

Akhirnya…
Dia pergi jua…
Meninggalkanku tanpa bicara…
Hanya butiran manik jernih yang dia berikan…

Pemergiannya…
Tiada siapa yang menyangka…
Kenangan bersamanya…
Tidak mungkin aku lupakan…
Walaupun ia hanya sementara…
Tapi ia amat bermakna dalam hidupku…
Aku hanya mampu mendoakan kebahagiaannya di sana…
Tiada apa yang mampu kuberikan…
Tiada apa yang mampu kukatakan…
Hanya Puisi Air Mata Bidadari…